728x90 AdSpace

  • Latest News

    Wednesday 9 January 2013

    terjemah Usfuriah Hadist ke 15

    HADIST KE 15
    Dari Sufyan dari orang yang mendengar dari Anas Bin Malik  R.A berkata bahwa Rosullah S.A.W bersabda sesungguhnya amalnya orang yang hidup itu diperlihatkan kepada keluarga dan bapak mereka yang mati apabila amal mereka baik maka mereka memuji kepada Allah dan merasa bahagia, apabila amal mereka jelek maka mereka berdo’a  “Yaa Allah janganlah engkau mencabut amal mereka sehinga engkau memberikan petunjuk kepadanya”. Lalu Rosullah bersabda orang yang mati tersakiti di dalam kubur sebagaimana tersakiti semasa hidupnya, kemudian Rosullah ditanya “apa yang menyakiti Mayyit” sesungguhnya mayyit itu tidak melakukan dosa tidak sering menentang dan tidak saling bermusuhan  keada satu orang pun dan juga tidak menyakiti tetangga melainkan jika kamu menentang salah satu orang maka orang t
    ersebut pasti akan  mencacimu dan kedua orang tuamu lalu kedua orang tuamu merasa tersakiti ketika ia dicaci, begitu juga mereka merasa senang ketika mereka dierlakukan baik, sebagaimana dalam ceritanya Tsabit Al Banani, ia setiap malam Jum’at berziaroh ke kuburan dan ia bermunajat sampai subuh diwaktu ia bermunajat ia tertidur dan bermimpi: bahwa Ahli kubur tersebut keluar dari kuburunya dengan memakai baju yang sangat bagus dan wajahnya putih serta mereka diberikan berbagai macam-macam hidangan dan ada diantara mereka seorang pemudah yang yang wajahnya itu pucat dan rambutnya berdebu, hatinya susah, bajunya jelek, menundukkan kepala, serta bercucuran air mata, dia (pemudah) tidak mendapatkan makanan  dan semua Ahli kubur tadi kembali kekuburanya dalam keadaan bahagia dan pemuda tadi juga kembali ke kuburanya dalam keadan putus asa serta susah, kemudian sabits banany bertanya kepadanya kamu siapa kok berada diantara mereka yang mendapatkan makanan dan kembali kekuburanya dengan keadan bahagia sedangkan engkau tadak mendapatkan makanan dan engkau pulang dengan keadaan putus asa serta susah, maka pemudah tersebut berkata “ya Imamal Muslimin (stabit al banany) sesungguhya aku termasuk orang yang asing diantara mereka, tidak ada yang menyebut kebaikanku dan mendoakanku, sedangkan mereka memuyahi anak serta keluarga yang mengingatinya dengan mendo’akanya, berbuat kebajikan seta bershodaqoh setiap malam jum’at kebaikan dan ganjaran shodaqoh tersebut di sampaikan kepadanya dan aku adalah seorang laki-laki yang berhaji, dan saya memuyai seorang ibu kemudian kami bertujuan pergi haji, ketika kami sampai di kota ini maka takdir Allah berjalan kepadaku(Mati) dan ibuku mengnguburkanku  di sini dan ibuku kawin lagi dengan lalu melupakanku bahkan ibuku tak pernah lagi mengingatku di dalam do’a danshodaqo maka dari itu aku putus asa dan susah disetiap waktu dan masa, lalu Tsabit berkata “hai pemuda beritahulah aku tentang tempat ibumu maka aku akan mengbarinyaakan keadaanmu” kemudian dia berkata “yaa Imamal Muslimin Dia (ibuku) berada di tempat ini dan rumah ini, lalu kabarilah dia (ibuku) jikalau dia(ibuku) tidak membenarkan kepadamu maka katakanlah sesungguhnya disakumu ada 100 misqol perak  warisan dari bapak yang aman 100misqol tesebut merupakan hakku (pemuda) maka Ia (ibuku) Akan membenarkanmu dengan tanda ini”
                Ketika Tsabit datang dan mencarinya maka Tsabit menjumpainya, setelah bertemu, lalu Tsabit mengabarinya tentang keadaan Anaknya dan tentang beberapa misqol yang berada di sakunya kemudian Ibunya pingsan ketika dia siuman maka ibu tadi menyerahkan 100 misqol kepada Tsabit Al Banany dan berkata “Aku wakilkan padamu untuk enkau sedekahkan dirham ini untuk anakku yang asing”, kemudian sTsabit menganbil dirham itu dan menyedekahkanya untuk anaknya ketika malam Jum’at, maka Tsabit Al Banany ziaroh lagi kepada teman-temanya kemudian ia ngantuk dan bermimpi sebagaimana yang awal kemudian ia melihat pemuda tadi berpakaianyang paling indah, wajahnya berseri-seri serta ia begembira kemudian pemuda tadi berkata kepada Tsabit Al Banany “Yaa Imamal Muslimin semoga Allah merahmatimu sebagaimana enkau merahmatiku. Maka diambil kesimpulan bahwa kedua orang tua itu tersakiti jikalau dia disakiti dan mereka juga bahagia ketika ia diperlakukan dengan baik.      
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: terjemah Usfuriah Hadist ke 15 Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top